KhairPedia.Com | Peluncuran Chip Xiaomi XRING O1 ini bukan hal sepele. Ini langkah besar yang menandai keseriusan Xiaomi yang bukan hanya menjadi pemain hardware biasa. Selama ini Xiaomi lebih dikenal sebagai merek HP dan gadget dengan harga bersahabat tapi spek tinggi. Tapi sekarang mereka mulai masuk ke arena yang lebih rumit dan teknikal: bikin prosesor sendiri! Ini udah kayak masuk liga yang sama dengan Apple, Qualcomm, dan MediaTek yang menjadi perusahaan-perusahaan besar mendominasi pasar chip kelas atas.
Industri Semikonduktor
Nah, chip XRING O1 ini dirancang sendiri oleh Xiaomi dari nol. Artinya, mereka nggak cuma numpang pakai prosesor buatan orang lain lagi. Mereka udah punya visi buat ngontrol penuh hardware dan software-nya, mirip banget kayak Apple yang punya chip seri A dan M sendiri. Menariknya, XRING O1 ini dibuat pakai teknologi fabrikasi 3 nanometer generasi kedua, yang saat ini termasuk yang paling canggih di industri semikonduktor. Bayangin aja, dalam ukuran cetak cuma 109 mm², mereka bisa masukin 19 miliar transistor ke dalam chip itu. Ini udah level dewa soal kepadatan dan efisiensi.
Dari sisi performa juga nggak main-main. Berdasarkan pengujian internal dari Xiaomi sendiri, XRING O1 berhasil cetak skor 3 juta lebih di AnTuTu, tepatnya 3.004.137 poin. Skor segitu udah tarung di kelas flagship. Prosesornya punya 10 inti yang terbagi dalam 4 kluster, termasuk dua inti performa tinggi Cortex-X925 yang bisa jalan sampai 3,9 GHz. Jadi, ini chip emang dibikin bukan cuma buat hemat baterai, tapi juga buat ngangkat beban berat, kayak gaming intens, pemrosesan AI, dan multitasking berat lainnya.
Keunggulan Grafis Chip Xiaomi XRING O1
Sektor grafisnya juga juara. Xiaomi sematkan GPU ARM Immortalis-G925 dengan 16 inti, yang udah support teknologi kekinian kayak ray tracing, rendering 3D kompleks, dan visual ala konsol. Yang bikin makin keren, Xiaomi ngaku kalau chip ini nggak gampang panas, tapi fps-nya lebih tinggi dibanding chip pesaing di kelas yang sama. Artinya, performa jalan, suhu tetap adem kombinasi idaman banget buat para gamer dan power user.
Xiaomi langsung tanam chip ini di perangkat barunya, yaitu Xiaomi 15S Pro dan Xiaomi Pad 7 Ultra. Ini pertanda jelas kalau XRING O1 bakal jadi pondasi utama buat lini produk flagship mereka ke depannya. Dengan bikin chip sendiri, Xiaomi juga jadi bisa nyatuin hardware dan software secara lebih mulus, jadi pengalaman pengguna bisa makin maksimal.
Teknologi Chip dalam Persaingan Geopolitik Dunia
Kalau dilihat dari kacamata industri, langkah ini nunjukin tren baru. Sekarang makin banyak perusahaan gede yang pengen mandiri dan lepas dari ketergantungan pada vendor chip seperti Qualcomm atau MediaTek. Apalagi di tengah situasi geopolitik dunia yang makin nggak stabil, punya teknologi sendiri itu jadi aset penting. Dengan bikin chip-nya sendiri, Xiaomi jadi lebih fleksibel buat ngembangin berbagai jenis produk masa depan nggak cuma HP, tapi juga bisa merambah ke mobil listrik, wearable, bahkan perangkat Internet of Things (IoT).
Next Generation RAM
Kalau ngomongin chip Xiaomi XRING O1, ada satu hal unik yang mereka lakukan soal manajemen memori, dan ini beda dari kebanyakan chipset di luar sana. Biasanya, chipset modern punya yang namanya System Level Cache (SLC), semacam tempat singgah terakhir data sebelum harus nyebur ke RAM, semacam "ruang tunggu cepat" biar prosesor nggak bolak-balik jauh ke RAM. Tapi... di XRING O1? Nggak ada SLC sama sekali!
Xiaomi milih pendekatan yang beda total. Mereka malah kasih banyak banget cache langsung ke CPU-nya. Bayangin, ada 16MB L3 cache yang dipakai bareng oleh semua 10 inti prosesor, lalu masing-masing inti X925 dikasih 2MB L2 cache, dan inti A725 masing-masing punya 1MB L2 cache. Gede banget! GPU-nya dikasih 4MB cache, dan NPU-nya (Neural Processing Unit) kebagian 10MB cache—gede juga tuh buat NPU.
Teknologi NPU dan GPU
Nah, ngomongin NPU, ini bukan desain bawaan ARM lho, tapi buatan Xiaomi sendiri. NPU dengan 6 inti ini bahkan ukurannya hampir nyamain area CPU di dalam chip. Gokil kan? Belum lagi, mereka juga bikin ISP (Image Signal Processor) sendiri—ini generasi keempat desain mereka. Versi sebelumnya biasanya dipasang sebagai chip terpisah di motherboard HP flagship Xiaomi. Tapi sekarang, dimasukin langsung ke dalam chip, jadinya lebih efisien dan ringkas.
Lanjut ke GPU, mereka pakai Immortalis-G925 dari ARM dengan 16 core. Di atas kertas, ini GPU yang sangat kuat. Tapi... ada satu catatan kecil. Meski tim Xiaomi alias tim Xring sukses besar mengatur CPU-nya, tapi sepertinya ada PR di bagian GPU. Soalnya, dibandingin dengan Dimensity 9400 yang GPU-nya cuma 12 core, GPU XRING O1 lebih boros daya pas di puncak performa. Banyak yang curiga ini gara-gara nggak adanya SLC, jadi efisiensinya agak keteteran walau kinerjanya oke.
Tapi jangan salah, secara keseluruhan, performa gaming di dunia nyata masih cukup solid. Karena CPU-nya efisien banget, dan biasanya GPU juga nggak kerja maksimal terus-menerus, jadi konsumsi dayanya masih bisa ditoleransi. Tapi tetap, bagian GPU ini bisa jadi area yang bakal mereka poles lagi di generasi berikutnya.
Satu lagi soal efisiensi, ada masalah kecil di modem. Di XRING O1, Xiaomi masih pakai modem eksternal, tepatnya MediaTek T800. Ini bikin konsumsi daya jadi lebih besar, terutama saat siaga (standby), yang akhirnya ngaruh ke daya tahan baterai Xiaomi 15S Pro. Ini beda dari Apple, misalnya, yang udah gencar banget bikin modem 5G-nya sendiri dan langsung ditanam ke chip (kayak yang mereka lakuin di iPhone 16e).
Tapi ya, Xiaomi juga nggak tinggal diam. Mereka udah mulai langkah awal ke arah sana. Misalnya, di Xring T1, chipset yang dipakai di Xiaomi Watch S4 terbaru, mereka udah berhasil bikin modem 4G internal pertama mereka sendiri. Memang masih 4G, tapi ini jelas langkah maju. Soalnya, bikin modem 5G itu jauh lebih kompleks. Bahkan Apple aja butuh waktu bertahun-tahun buat bikin versi 5G-nya sendiri bisa stabil dan bagus.
What’s the next episode?
Xiaomi lagi membangun fondasi kuat buat masa depan mereka sendiri. Dengan bikin sendiri CPU, NPU, ISP, bahkan mulai belajar bikin modem, mereka makin deket ke yang namanya integrasi vertikal. Nggak cuma bikin gadget keren, tapi juga semua “otak” di dalamnya. Keren banget kan? Tinggal tunggu waktu aja sampai mereka bener-bener bisa tandingin raksasa kayak Apple dari ujung ke ujung.
Singkatnya, XRING O1 ini bukan sekadar prosesor baru, tapi simbol dari ambisi Xiaomi buat jadi pemain utama di dunia teknologi global. Mereka nggak cuma mau jual produk, tapi juga mau bikin teknologi itu sendiri. Dan jujur aja, langkah ini bikin persaingan di dunia chip makin seru ke depannya!