Table of Content

Apakah Bank Mayapada Aman? Share Pengalaman Penggunaan 1 Tahun

Apakah Bank Mayapada aman untuk menabung? Baca pengalaman saya selama satu tahun, kinerja keuangan, dan tips aman bertransaksi.

Setahun lalu, saya memutuskan untuk membuka rekening di Bank Mayapada. Awalnya, saya sempat meragukan kemanan bank ini dan kinerja keuangannya. Setelah setahun menjadi nasabah, saya ingin berbagi pengalaman pribadi, fakta yang saya temukan, dan beberapa tips untuk menabung dengan tenang.

Bank Mayapada bukanlah bank asing bagi saya. Didirikan pada 1989, bank ini sudah cukup lama beroperasi di Indonesia. Namun, sebagai nasabah baru, saya tetap ingin memastikan bahwa dana saya aman.

Artikel ini akan menceritakan perjalanan saya, plus analisis singkat tentang keamanan bank ini.

Mengapa Saya Memilih Bank Mayapada?

Keputusan saya membuka rekening di Bank Mayapada berawal dari rekomendasi seorang teman. Dia bilang, bank ini punya layanan digital yang cukup baik, seperti mobile banking yang praktis. Selain itu, suku bunga deposito mereka tergolong kompetitif, yang membuat saya tertarik untuk mencoba.

Saya juga mencari tahu lebih lanjut melalui situs resmi mereka dan beberapa artikel online. Bank Mayapada ternyata bagian dari Mayapada Group, yang juga punya bisnis di sektor kesehatan dan properti. Ini memberi saya sedikit keyakinan bahwa bank ini punya dukungan kuat. Tapi, tentu saja, saya tetap ingin melihat sendiri bagaimana pengalaman menabung di sini.

Sebelum mendaftar, saya memeriksa bahwa Bank Mayapada diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan terdaftar sebagai peserta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Ini penting, karena LPS menjamin simpanan hingga Rp2 miliar per nasabah, asalkan memenuhi syarat. Fakta ini membuat saya lebih tenang.

Pengalaman Satu Tahun sebagai Nasabah

Sepanjang tahun ini, saya menggunakan rekening tabungan dan mencoba deposito. Proses pembukaan rekening sangat mudah, bisa dilakukan secara online melalui aplikasi mereka. Saya hanya perlu mengunggah dokumen seperti KTP dan mengisi formulir digital. Dalam hitungan hari, rekening saya aktif.

Layanan mobile banking mereka, yang disebut MyMobile, cukup membantu. Saya bisa transfer, cek saldo, bahkan membuka deposito tanpa harus ke cabang. Namun, pernah sekali aplikasi agak lambat saat saya ingin bayar tagihan. Untungnya, masalah ini cepat selesai setelah saya hubungi layanan pelanggan.

Soal keamanan, saya merasa Bank Mayapada cukup proaktif. Mereka sering mengirimkan notifikasi via email dan SMS untuk mengingatkan saya tentang transaksi. Ada juga edukasi rutin soal cara menghindari penipuan seperti phishing. Meski begitu, saya tetap selalu waspada dan tidak pernah membagikan PIN atau OTP.

Fitur Keamanan yang Saya Rasakan

Bank Mayapada punya sistem otentikasi dua faktor untuk transaksi online, yang menurut saya sangat penting. Setiap kali saya transfer dalam jumlah besar, saya harus memasukkan kode OTP yang dikirim ke ponsel.

Selain itu, mereka juga menyediakan fitur pengaturan limit transaksi harian di aplikasi. Ini membantu saya mengontrol pengeluaran dan mencegah risiko jika ponsel saya diretas. Fitur kecil ini membuat saya merasa lebih aman.

Apakah Bank Mayapada Aman? Lihat Kinerja Keuangannya

Untuk memastikan keamanan, saya juga melihat data keuangan Bank Mayapada. Berdasarkan informasi yang saya baca, Rasio Kecukupan Modal (CAR) mereka per September 2020 mencapai 19,08%, jauh di atas ketentuan minimum OJK (8-12%). Ini menunjukkan bank ini punya modal yang kuat untuk menghadapi risiko.

Namun, saya menemukan bahwa pada awal 2024, Bank Mayapada sempat mendapat sanksi dari OJK terkait transaksi afiliasi. Hal ini sempat membuat saya khawatir. Tapi, bank ini cepat merespons dengan menyelesaikan masalah tersebut, dan saham mereka kembali normal.

Selain itu, dana pihak ketiga (DPK) mereka terus tumbuh, dari Rp60,06 triliun pada Agustus 2020 menjadi Rp61,46 triliun sebulan kemudian. Pertumbuhan ini menandakan kepercayaan masyarakat masih tinggi. Non-Performing Loan (NPL) mereka juga terkendali, yang berarti kredit bermasalah tidak terlalu besar.

Meski secara keseluruhan pengalaman saya positif, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Misalnya, cabang fisik mereka tidak sebanyak bank besar lain, jadi kalau ingin layanan tatap muka, mungkin agak terbatas di beberapa kota.

Selain itu, sanksi OJK tadi sempat jadi sorotan. Meski sudah diselesaikan, ini mengingatkan saya bahwa tidak ada bank yang sempurna. Penting untuk terus memantau kinerja bank tempat kita menabung.

BACA JUGA: Apakah Bank Saqu Aman?

Tips Aman Menabung di Bank Mayapada

Berdasarkan pengalaman saya, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menabung dengan aman di Bank Mayapada atau bank lain:

Gunakan Fitur Keamanan Digital

Pastikan kamu mengaktifkan otentikasi dua faktor dan atur limit transaksi. Ini membantu melindungi akunmu dari akses yang tidak sah.

Jangan pernah simpan PIN atau kata sandi di ponsel. Saya selalu menggunakan pengelola kata sandi untuk menyimpan informasi sensitif.

Pantau Transaksi Secara Berkala

Saya rutin memeriksa mutasi rekening setiap minggu. Ini membantu saya segera tahu jika ada transaksi mencurigakan.

Bank Mayapada juga punya fitur notifikasi real-time. Aktifkan fitur ini agar kamu selalu update dengan aktivitas rekeningmu.

Pahami Produk yang Kamu Pilih

Sebelum membuka deposito atau produk lain, baca syarat dan ketentuannya. Saya sempat bingung soal fitur Automatic Roll Over (ARO) di deposito, tapi setelah tanya ke layanan pelanggan, semuanya jelas.

Kesimpulan

Setelah setahun menjadi nasabah, saya bisa bilang Bank Mayapada cukup aman untuk menabung. Kinerja keuangan mereka solid, layanan digitalnya memadai, dan mereka punya langkah keamanan yang baik. Namun, seperti bank lain, ada risiko yang perlu diwaspadai, seperti isu tata kelola di masa lalu.

Yang terpenting, keamanan dana kita juga tergantung pada kebiasaan kita sebagai nasabah. Dengan memanfaatkan fitur keamanan dan tetap waspada, saya merasa nyaman menabung di sini. Jika kamu sedang mempertimbangkan Bank Mayapada, semoga pengalaman saya ini membantu!

Posting Komentar